Powered By Blogger

Sabtu, 19 Januari 2008

Tips - Tips Menulis Ala Amelia68

Menulis mungkin bagi sebagian orang adalah hanya sebuah bakat yang terpendam dalam diri seseorang. Namun, kalau kita tidak merasa memiliki bakat menulis, janganlah takut untuk memulainya. Sebab tidak ada pernyataan yang menyebutkan bahwa orang yang tidak memiliki bakat menulis, tidak akan bisa menulis . Memang, biasanya orang yang berbakat menulis, akan lebih cepat berkembang daripada yang tidak memiliki bakat menulis. So, janganlah takut untuk memulai menulis. Jangan takut untuk mencoba ! Teruslah berlatih dan carilah pengalaman sebanyak – banyaknya!



Tipsnya :

Menulislah apa saja yang anda ingin tuliskan.Tulis saja apa yang ada didalam pikiran anda. Jangan pernah membatasi ide yang keluar dari benak anda. Tulis saja apapun yang ada dalam pikiran anda. Sebab, meuangkan dalam bentuk tulisan itu lebih sulit bila dibandingkan dengan hanya mengkhayal. Maka dari itu, belum tentu semua orang dapat menulis tapi semua orang dapat mengkhayal.


Jangan menulis sambil mengedit. Saat kita menulis, terkadang kita melihat kata – kata sebelumnya yang kurang baik ataupun kurang cocok dan pada saat itu juga kita mengeditnya. Sebetulnya itu adalah tindakan yang kurang efisien. Selain waktu kita terbuang sia – sia di depan komputer, ide kita yang sebelumnya mengalir akan terhambat juga karena kita lupa. Jadi, sebaiknya kita jangan melakukan 2 tugas itu bersamaan. Setelah kita menyelesaikan menulis novel, barulah kita mengeditnya. Itu adalah urutan yang benar.


Jangan menunggu mood. Saat menulis novel, kita tidak usah menunggu mood untuk melakukannya. Kita bisa menulis novel ketika kita sedang sibuk dengan tugas sekolah ataupun kuliah sekalipun, asalkan tidak mengganggu tugas yang lebih prioritas.


Buatlah kalimat pembuka semenarik mungkin. Kita tidak perlu menuliskan suasana yang diceritakan dalam novel itu seperti ’matahari sedang bersiar terik’ atau ’hujan diluar sangat deras’, dsb. Sebenarnya boleh – boleh saja menulis kalimat pembuka seperti itu, tapi itu membuat para pembaca kurang semangat untuk meneruskan membaca. Kalau menurut saya, lebih baik menulis langsung ke dalam cerita atau dialog antartokoh.


Jangan takut hasil tulisan kita akan buruk. Semua orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing. Dan kita juga memiliki kekhasan sendiri. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak bisa berhasil jika tidak pernah salah


Jangan pesimis dengan tulisan sendiri. Ketika kita memebaca novel hasil karya orang yang sudah lebih mahir, terkadang kita menjadi minder untuk melanjutkannya. Pernahkah anda merasa seperti itu? Saya pun juga pernah merasakan seperti itu. Saya pernah merasa sangat pesimis ketika saya membaca novel dealova dan ketika itu difilmkan. Namun, kita harus ingat menulis adalah suatu proses pembelajaran, maka dari itu pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Yang kedua, kita harus pikir bahwa tidak ada karya yang sempurna. Yang ketiga, diatas langit masih ada langit. Yang keempat, kita harus mengimbangi pesimis dengan optimis. Tidak baik juga orang yang terlalu optimis. Dan juga kita harus sedikit pesimis agar kita tidak sombong


Jadikanlah suasana menulis menjadi menyenangkan. Anda bisa menulis novel sambil mendengarkan musik favorite anda atau hal lain yang bisa mengekspresikan diri anda. Yang jelas, anda dapat menjadikan suasana di sekitar anda menjadi menyenangkan dan kondusif untuk menulis.


Biasanya tulisan - tulisan pertama di novel kita (bagian pembuka) lebih buruk daripada yang berada di tengah maupun di akhir novel. Itu dikarenakan, ketika kita mulai menulis di pembuka novel, kita masih sulit mencari kata - kata yang baik sehingga banyak pemilihan kata - kata kurang tepat atau masih kurang mengena di maksud yang sebenarnya. Itu adalah hal yang sangat wajar. Tetaplah lanjutkan tulisan anda dan ketika selesai barulah di edit.


Berkhayal sejauh mungkin. Hal ini tentu saja sangat penting buat para penulis. Janganlah kita memplagiat hasil karya orang lain. Kita harus bisa berimajinasi sendiri. Mungkin ada beberapa khayalan kita yang sama dengan orang lain, dan terkadang itu membuat kita menjadi malas menulis. Tapi, sikap itu harus kita buang jauh – jauh, sebab kalaupun ada bagian yang sama, pasti ada juga kekhasan dari karya kita. Maka dari itu janganlah takut untuk berimajinasi sendiri


Tulislah ending cerita yang sangat berkesan. Buatlah sebuah akhir dari sebuah cerita yang benar – benar bekesan di hati para pembaca termasuk kita sendiri sebagai penulis novel itu. Sebab banyak sekali cerita yang cerita awalnya sangat menarik minat hingga kita merasa terbawa dalam cerita itu. Dan ketika kita berada dalam klimaks cerita itu, kita semakin menggebu – gebu lagi untuk meneruskan cerita sampai akhir. Namun, apa yang kita dapatkan di akhir cerita? Ternyata hanya sebuah ending menggantung yang sangat tidak kita harapkan. Pernahkah anda merasa seperti itu?? Bagaimana perasaan anda saat itu? Tentu saja kecewa bukan?? Maka dari itu, buatlah ending yang dapat memuaskan pembaca dan jangan sekali – sekali membuat pembaca merasa bosan dengan ending di novel anda


Janganlah terpaku pada sebuah tema. Sebenarnya hal ini tidak dilarang. Namun bila kita menulis novel dengan benar – benar terpaku pada suatu tema, khayalan kita akan menjadi sangat terbatas dan akhirnya akan buntu. Sebaiknya kita menulis dengan apa yang ada didalam pikiran kita. Dan setelah novel itu selesai, barulah kita bisa mengambil suatu tema ataupun sebuah pesan tersirat dari novel itu


Anda bisa travelling atau sekadar jalan – jalan untuk dapat menambah imajinasi anda. Saya sarankan anda pergi ke tempat – tempat yang mempunyai suasana yang sangat menyenangkan seperti taman rekreasi atau tempat wisata seperti gunung, laut, dsb. Karena menurut saya, hal itu dapat mengembangkan imajinasi kita untuk menambah tulisan di novel kita.


Bawalah HP atau notebook yang bisa menuliskan imajinasi baru anda. Jangan sampai imajinasi itu hilang begitu saja. Sebab, dari imajinasi itulah keluar karya – karya yang sangat bermutu. Dan sesepele apapun imajinasi itu, janganlah sampai dilupakan


Bila suatu saat tulisan kita dikirim ke penerbit dan ditolak, janganlah putus asa untuk memperbaikinya. Teruslah berusaha yang terbaik dan jangan pernah ucapkan kata menyerah!! Berjuanglah untuk menjadi yang terbaik!!


Selamat Menulis

Salam,

Amelia Nurunnisa

Cafelatte

Saya baru membuat novel yang judulnya " Cafelatte"

Sinopsisnya seperti ini....

Ada seorang bernama Via Leiliana Calvin yang sekarang sedang kuliah semester 6 jurusan sastra jepang dan suatu hari ia sedang ke sebuah cafe yang bernama Cafelatte. Ketika akan memesan minuman, ia mendapatkan suatu insiden yang sangat menyebalkan oleh seorang waiter.

Saya akan melanjutkannya lain waktu....

Terima kasih

Jumat, 18 Januari 2008